SARIMULIA.DESA.ID - SARI MULIA - Semangat kebersamaan dan nilai religius tampak kuat dalam gelaran Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Tingkat Desa Sari Mulia yang resmi dibuka pada Sabtu pagi, 19 Juli 2025. Bertempat di halaman SD Negeri 018 Desa Sari Mulia, Kecamatan Kateman, kegiatan ini menjadi ajang penting dalam pembinaan generasi Qur’ani di tingkat desa.
Acara pembukaan dihadiri oleh Camat Kateman, H. Junaidi, S.Sos., M.Si, yang didampingi oleh Kepala KUA Kateman Drs. H. Syarkawi, M.Pd, Ketua LPTQ Kateman H. Zainal Abidin, M.Pd.I, Kasi Tata Pemerintahan M. Ashari, S.Pd.I, Kasi PMD Edi Yansyah, S.Pd, serta unsur pemerintahan desa. Hadir pula Kepala Desa Sari Mulia, Amir, S.E., beserta sekretaris desa, perangkat, tokoh agama, dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Sari Mulia, Amir, S.E. menyampaikan bahwa kegiatan STQ ini merupakan upaya bersama dalam menumbuhkan semangat cinta Al-Qur’an di kalangan masyarakat desa. “Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai lomba semata, tetapi menjadi gerakan bersama dalam membumikan nilai-nilai Qur’ani di lingkungan kita,” ujar Amir.
Tahun ini, STQ Desa Sari Mulia mempertandingkan lima cabang, yakni Tartil, Tahfiz, Tilawah anak-anak, Tilawah remaja, dan Tilawah dewasa, yang diikuti peserta dari seluruh dusun dan RT. Seluruh peserta merupakan hasil binaan masyarakat dan masjid di desa setempat, yang dipersiapkan untuk ajang MTQ Tingkat Kecamatan Kateman pada 23 Juli mendatang.
Sebagai bagian dari kemeriahan acara, panitia menghadirkan stand bazar dari PKK Desa Sari Mulia serta perwakilan dari berbagai dusun. Bazar ini tidak hanya menampilkan kuliner khas warga, tetapi juga hasil kerajinan tangan. Inisiatif ini menunjukkan sinergi antara pembinaan keagamaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
STQ sendiri merupakan bagian penting dalam agenda pembinaan keislaman secara berjenjang, dimulai dari tingkat desa hingga nasional. Tujuan utamanya adalah memperkuat literasi Al-Qur’an di tengah masyarakat serta membentuk karakter generasi yang beriman dan berakhlak mulia.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari warga dan tokoh masyarakat. Mereka menilai, STQ tidak hanya memperkuat syiar Islam, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan membuka ruang partisipasi luas bagi seluruh elemen desa.